Rabu, 19 Oktober 2011

Rajin vs Cerdas

waktu itu aku dan kakek ku sedang duduk di beranda..aku bertanya kpd kakek ku, kek, lebih baik rajin atau cerdas?

ketika itu juga Kakek meletakkan surat kabar yang ia baca, kemudian menatapku melewati kaca mata plusnya yang tebal.

"Apa itu cerdas?" tanyanya.
"Pandai berpikir."jawabku.


Kakek mengangguk. "Lalu apa itu rajin?"
"Suka bekerja."jawabku lagi.

"Kemarilah." Ia melambaikan tangan agar aku duduk disisinya. Aku mendekat dan duduk di kursi di sampingnya. Melihat dari dekat wajahkakek yang diukir guratan usia tua, dibingkai sepasang mata teduh yang menyimpanselaksa kebijaksanaan.

"Nah, sekarang katakan, apa yang kau naikikemarin waktu menuju ke rumah kakek?
"Mobil."

"Benar, mobil. Apayang membuatnya bergerak?"
"Mm... Roda."




"Apakah roda hanya dapatmelaju lurus ke depan?"
Aku menggeleng. "Tidak, roda dapatberbelok-belok. "
"Mengapa demikian?"

"Karena ada kemudinya."Jawabku lagi. Masih tak memahami apa hubungan semua ini dengan pertanyaankutadi.

Kakek tersenyum.

"'Roda' adalah 'rajin', karena ia selalubergerak. Itulah kewajibannya, pekerjaannya, tugas yang harus selalu ia lakukan.'Kemudi' adalah 'cerdas', karena ialah yang berpikir, menentukan kemana rodaharus berbelok, ke kanan, atau ke kiri."

"Berarti 'cerdas' lebih hebat,karena tanpa kemudi, roda tak dapat mengerti kemana harus mengarahkan lajunya!"Aku berseru.

"Begitukah? Jika tak ada roda apakah ia akan tetap hebat?Apa jadinya kemudi tanpa roda, apakah mobil tetap dapat melaju?" Kakekbertanya.

"Berarti... 'rajin' lebih hebat. Walaupun tanpa kemudi, iamasih dapat melaju." sahutku ragu-ragu.

"Dan membiarkan mobilnya menabraksegala sesuatu, karena tidak mengikuti alur jalan yang berliku?"

Akumemandang kakek.

"Cucuku... Keduanya tidak akan menjadi hebat, bilaberdiri sendiri-sendiri, terpisah, tanpa mau bergabung. Karena kehebatan ituhanya muncul bila mereka saling mendukung dan bekerja sama. Kemudi yangmenentukan arahnya, dan roda yang melajukan mobil sesuai tugasnya."




Kakekmenatapku, "Kau tahu, apa yang membuat keduanya bekerja bersama?"

Akumenggeleng.

"Pengemudi mobilnya. Yang mengatur kemudi dan roda agarsaling mendukung dan berjalan bersama. Bagaimana laju mobilmu, halus atau kasar,menabrak atau lancar, tergantung siapa yang duduk di tempat itu." jawab Kakek

"Ia adalah hatimu." Telunjuknya terarah ke dadaku.

"Yangmengatur lajunya langkahmu. Dengannya kau memilih, apakah hanya menjadi cerdas,atau hanya menjadi rajin, atau memutuskan mendudukkan keduanya bersisian dansaling melengkapi satu sama lain.

Secerdas apapun seseorang, sebesarapapun idenya, tak akan berguna tanpa kerja keras yang mewujudkannya menjadinyata

Serajin apapun seseorang, bila itu dilakukan tanpa pemikiran,hasilnya hanya akan menjadi sia-sia."
Kakek menatapku denganbijak.

"Jadi, menurutmu, mana yang lebih hebat, menjadi cerdas ataumenjadi rajin?"

"Menjadi keduanya." Kataku mantap, dengan senyum lebarmembalas senyumnya

Jadi kalian semua pilih mana?Rajin, cerdas, atau kedua2nya?


0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar